Rene Descartes merupakan bapak
filsafat modern. Dikatakan demikian sebab pemikirannya berbeda dengan
orang-orang yang mempengaruhinya seperti Aristoteles dan Plato. Ciri utama
filsafat dari seorang Rene Descartes adalah pemikiran yang mendalam tentang kesadaran.
Rene Descartes menggunakan metode didalam filsafatnya, yaitu metode skeptisisme
atau kesangsian. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan dasar dan
kebenaran yang tidak tergoyahkan. Dalam rangka mendapatkan dasar dan kebenaran
yang tidak tergoyahkan, Rene Descartes mulai dengan meragukan segala sesuatu.
Descartes meyakini satu-satunya hal yang tidak dapat diragukan adalah fakta
bahwa saya sedang meragukan. Walaupun segala materi yang ada di dunia ini, yang
merupakan hal yang dapat ditangkap panca indera – dianggap sebagai sebuah
kesemuan atau penipuan -, namun fakta dari saya sedang meragukan akan hal-hal
tersebut bukanlah hal yang semu atau kosong (Hardiman 2007)
Melalui keraguan, manusia sedang
berpikir. Atas dasar tersebut, maka aku yang sedang berpikir bukanlah sebuah
kepalsuan melainkan sebuah kepastian paling mendasar yang tidak terbantahkan.
Jelaslah bahwa keraguan Descartes bukan merupakan sebuah kehampaan, tetapi akan
menghantarkannya kepada sebuah hal yang absolut, yaitu sebuah kepastian paling
mendasar yang tidak terbantahkan. Aku berpikir
maka aku ada atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘cogito ergo sum’ (Geisler
2012)
Metode skeptisisme yang digunakan
oleh Descartes bersifat membangun sehingga dapat dikatakan sebagai metode
skeptisisme konstruktif. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana Descartes (2003
terjemahan) memaparkan metodenya sebagai berikut:
1) Pertama adalah selalu meragukan
sesuatu untuk menghindari pembentukan prejudis didalam sebuah penilaian dan
menerima semua itu tidak lebih dari apa yang ada dalam pemikiran saya secara
jelas dan distingtif dimana saya tidak meragukannya lagi.
2) Membagi suatu persoalan yang dihadapi
menjadi potongan-potongan kecil sebanyak-banyaknya untuk dicek kembali secara
sistematis untuk memecahkannya melalui sikap/cara yang terbaik.
3) Merefleksikan secara berurutan dari
sesuatu yang sederhana dan mudah untuk dipahami menuju ke sesuatu yang sangat
kompleks, bahkan hal tersebut merupakan hal yang abstrak, yang mana satu sama
lainnya relatif tidak mengikuti urutan-urutan kealamiahannya.
4) Setelah semua hal yang merupakan
sesuatu – apapun itu - terkumpul secara lengkap, dilakukan suatu pengkajian
ulang secara umum sehingga saya yakin untuk memiliki ketiadaan yang terabaikan.
Descartes pada akhirnya merupakan
seorang rasionalis yang menitikberatkan filsafatnya melalui metode keraguan
atau skeptisisme. Skeptisisme yang digunakan sebagai metode bersifat
konstruktif melalui pendekatan deduktif (umum-khusus). Pada akhirnya
perkembangan ilmu pengetahuan dapat dibidani oleh inspirasi yang ditinggalkan
dan dibukakan oleh pemikiran orisinil dari Rene Descartes melalui metodenya
yang membangun suatu keyakinan secara sistematis. Setelah guncangan pemikiran
Rene Descartes di akhir abad reinasans, filsuf-filsuf selanjutnya banyak
bergerak pada tema tentang kesadaran. Pergerakan menuju idealisme, sebuah
pemahaman yang menitikberatkan pada spiritual seorang manusia daripada materi..
No comments:
Post a Comment