inspiration story

Friday 7 April 2017

MENGENAL LEBIH DEKAT RENE DESCARTES MELALUI PEMIKIRANNYA...

Rene Descartes merupakan bapak filsafat modern. Dikatakan demikian sebab pemikirannya berbeda dengan orang-orang yang mempengaruhinya seperti Aristoteles dan Plato. Ciri utama filsafat dari seorang Rene Descartes adalah pemikiran yang mendalam tentang kesadaran. Rene Descartes menggunakan metode didalam filsafatnya, yaitu metode skeptisisme atau kesangsian. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan dasar dan kebenaran yang tidak tergoyahkan. Dalam rangka mendapatkan dasar dan kebenaran yang tidak tergoyahkan, Rene Descartes mulai dengan meragukan segala sesuatu. Descartes meyakini satu-satunya hal yang tidak dapat diragukan adalah fakta bahwa saya sedang meragukan. Walaupun segala materi yang ada di dunia ini, yang merupakan hal yang dapat ditangkap panca indera – dianggap sebagai sebuah kesemuan atau penipuan -, namun fakta dari saya sedang meragukan akan hal-hal tersebut bukanlah hal yang semu atau kosong (Hardiman 2007)
Melalui keraguan, manusia sedang berpikir. Atas dasar tersebut, maka aku yang sedang berpikir bukanlah sebuah kepalsuan melainkan sebuah kepastian paling mendasar yang tidak terbantahkan. Jelaslah bahwa keraguan Descartes bukan merupakan sebuah kehampaan, tetapi akan menghantarkannya kepada sebuah hal yang absolut, yaitu sebuah kepastian paling mendasar yang tidak terbantahkan. Aku berpikir  maka aku ada atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘cogito ergo sum’ (Geisler 2012)
Metode skeptisisme yang digunakan oleh Descartes bersifat membangun sehingga dapat dikatakan sebagai metode skeptisisme konstruktif. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana Descartes (2003 terjemahan) memaparkan metodenya sebagai berikut:
1)      Pertama adalah selalu meragukan sesuatu untuk menghindari pembentukan prejudis didalam sebuah penilaian dan menerima semua itu tidak lebih dari apa yang ada dalam pemikiran saya secara jelas dan distingtif dimana saya tidak meragukannya lagi.
2)      Membagi suatu persoalan yang dihadapi menjadi potongan-potongan kecil sebanyak-banyaknya untuk dicek kembali secara sistematis untuk memecahkannya melalui sikap/cara yang terbaik.
3)      Merefleksikan secara berurutan dari sesuatu yang sederhana dan mudah untuk dipahami menuju ke sesuatu yang sangat kompleks, bahkan hal tersebut merupakan hal yang abstrak, yang mana satu sama lainnya relatif tidak mengikuti urutan-urutan kealamiahannya.
4)      Setelah semua hal yang merupakan sesuatu – apapun itu - terkumpul secara lengkap, dilakukan suatu pengkajian ulang secara umum sehingga saya yakin untuk memiliki ketiadaan yang terabaikan.


Descartes pada akhirnya merupakan seorang rasionalis yang menitikberatkan filsafatnya melalui metode keraguan atau skeptisisme. Skeptisisme yang digunakan sebagai metode bersifat konstruktif melalui pendekatan deduktif (umum-khusus). Pada akhirnya perkembangan ilmu pengetahuan dapat dibidani oleh inspirasi yang ditinggalkan dan dibukakan oleh pemikiran orisinil dari Rene Descartes melalui metodenya yang membangun suatu keyakinan secara sistematis. Setelah guncangan pemikiran Rene Descartes di akhir abad reinasans, filsuf-filsuf selanjutnya banyak bergerak pada tema tentang kesadaran. Pergerakan menuju idealisme, sebuah pemahaman yang menitikberatkan pada spiritual seorang manusia daripada materi..

No comments:

Post a Comment