inspiration story

Thursday 1 June 2017

3 Tahap Perkembangan Peradaban Manusia Menurut Comte..


Pemikiran Comte dibagi menjadi tiga tahap:

Tahap pertama disebut tahap teleologis

Pada tahap ini manusia menyerahkan diri dan kehidupannya kepada kekuatan supernatural diluar diri mereka. Kekuatan supernatural itu berasal dari pribadi yang disebut Allah. Manusia tidak pernah mempertanyakan dan berusaha mencari penyebab-penyebab tentang suatu peristiwa yang terjadi, melainkan hanya menyatakan bahwa ada seorang pribadi dengan kekuatan adimanusiawi/transenden yang membuat sesuatu peristiwa terjadi. Pada tahapan ini, manusia mematikan rasio dan hanya meyakini secara buta akan pribadi yang diyakini/disebut oleh mereka, apakah itu objek-objek, dewa-dewa atau Allah. Segala sesuatu dapat terjadi karena kekuatan tersebut.

 

Tahap kedua disebut tahap metafisis

Pada tahap ini manusia mulai menarik pemikiran dari sesuatu yang bersifat adimanusiawi menjadi sesuatu yang bersifat metafisis. Sebab terjadinya sesuatu tidak diserahkan lagi kepada kekuatan supernatural dari pribadi diluar dari apa yang dapat dijangkau oleh manusia, melainkan pada entitas metafisis yang masih dapat dipahami melalui abstraksi-abstraksi pemikiran manusia walau bersifat spekulatif. Misalnya, dulu ketika seorang lumpuh dapat berjalan kembali itu akibat kekuatan supernatural dari pribadi yang transenden seperti dewa, gunung, meja altar, roh, atau Allah (fase teleologis). Pada tahap metafisis, orang lumpuh dapat berjalan karena konsep abstraksi mengenai entitas yang disebut dengan tenaga dalam, aliran chi.

 

Tahap ketiga disebut tahap positif

Pada tahap ini manusia mencari sebab terjadinya suatu peristiwa berdasarkan fakta. Sesuatu yang dapat diamati secara empiris. Melalui sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca inderanya dan nyata. Tidak bersifat spekulatif dan intuitif. Ilmu pengetahuan yang bersifat pasti dan ‘keras’, dimana pernyataan umum yang dinamakan hukum tercipta dari serangkaian fenomena yang tertangkap indera membentuk sebuah pola. Sebuah pola yang berlaku universal, dapat terulang/diulangi dengan memperhatikan beberapa variabel yang dimanipulasi/konstan. Misal: hukum gravitasi, yang selalu membuat benda tertarik dan jatuh kebawah.

No comments:

Post a Comment